Kericuhan di kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung, pada Senin malam (1/9/2023), sempat memicu beragam spekulasi di media sosial. Salah satu isu yang paling ramai dibicarakan adalah dugaan aparat TNI-Polri masuk ke area kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas). Namun, kedua perguruan tinggi tersebut menegaskan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.
Rektor Unisba, Prof. Dr. Harits Nu’man, M.Si., menekankan bahwa berdasarkan pantauan langsung, laporan staf, hingga rekaman CCTV, tidak ada aparat—baik berseragam maupun berpakaian preman—yang memasuki kampus mereka. Menurutnya, orang-orang yang terlihat berada di dalam kampus saat malam kejadian adalah para demonstran yang mencari tempat berlindung.
Lebih lanjut, Prof. Harits juga menegaskan bahwa posko medis Unisba sebenarnya sudah ditutup sejak pukul 21.00 WIB. “Penanganan terakhir selesai sekitar pukul 20.30 WIB, dan setelah pukul 21.00 WIB semua korban telah dievakuasi serta dijemput keluarga,” ujarnya. Dengan demikian, narasi yang menyebut adanya aparat masuk dan melakukan tindakan represif di dalam kampus jelas tidak sesuai fakta.
Pernyataan senada datang dari pihak Universitas Pasundan. Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Bapak Rosid, memastikan bahwa tidak ada aparat yang masuk ke lingkungan kampus. “Yang ada hanya petugas yang melintas di jalan depan kampus,” katanya singkat.
Bantahan ini turut diperkuat oleh keterangan resmi Polda Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menyebutkan bahwa narasi aparat masuk kampus dan menggunakan peluru karet maupun gas air mata adalah fitnah digital yang sengaja dipelintir. Ia menegaskan bahwa aparat hanya fokus mengendalikan situasi di jalan utama, sementara kelompok massa berpakaian hitam kemudian menyebar dan melarikan diri.
Kasus penyebaran hoaks ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikannya di media sosial. Informasi yang salah tidak hanya memperkeruh keadaan, tetapi juga dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Dengan adanya klarifikasi dari Unisba, Unpas, dan Polda Jabar, jelas bahwa isu aparat masuk ke kampus saat kericuhan Tamansari tidak terbukti. Media dan masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menyaring kabar, sehingga tidak mudah terjebak dalam arus disinformasi.