Posted in

Saat Pimpinan Buruh Tak Satu Suara soal Demo Hari Ini…

## Aksi Demo Buruh Terpecah: KSPI Gelar Unjuk Rasa, KSPSI Pilih Jalur Dialog

**Jakarta, 28 Agustus 2025** – Ibukota Jakarta kembali bersiap menghadapi aksi demonstrasi buruh hari ini, Kamis (28/8/2025). Ribuan buruh dijadwalkan akan memadati Gedung DPR/MPR dan Istana Kepresidenan untuk menyuarakan tuntutannya. Namun, berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya, demonstrasi kali ini diwarnai perpecahan di antara serikat pekerja sendiri. Rencana aksi yang digaungkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, ternyata tidak mendapatkan dukungan penuh dari seluruh elemen buruh. Sejumlah konfederasi buruh justru terang-terangan menyatakan ketidakikutsertaannya dalam aksi tersebut.

Salah satu yang paling vokal adalah Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat. Dalam sebuah pernyataan video yang diterima Kompas.com pada Rabu (27/8/2025), Jumhur dengan tegas menginstruksikan seluruh anggotanya – yang berjumlah sekitar 3 juta orang beserta keluarga – untuk tidak berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut. “Ya, saya sudah mendengar itu dan saya sudah minta instruksi langsung bahwa 3 juta anggota dan keluarga besar KSPSI di seluruh Indonesia untuk tidak ikut serta dalam acara itu,” tegas Jumhur.

Keputusan KSPSI untuk absen dari aksi demonstrasi didasarkan pada komitmen mereka untuk terus berupaya menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan melalui jalur dialog dan negosiasi. Jumhur menjelaskan bahwa pihaknya tengah aktif menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan pihak pengusaha untuk mencari solusi yang bersifat konstruktif. “Kalau kita dialog saja masih bisa, ngapain kita demo-demo. Jadi, saya meminta untuk itu (demonstrasi) tidak dilakukan,” ujarnya.

Meskipun demikian, Jumhur Hidayat menyatakan penghormatan terhadap langkah yang diambil oleh kelompok buruh lain, termasuk Partai Buruh, yang memilih demonstrasi sebagai media untuk menyampaikan aspirasinya. Perbedaan strategi ini menunjukkan adanya pluralitas pendapat dan pendekatan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia.

Perpecahan di antara serikat buruh ini memunculkan dinamika baru dalam pergerakan buruh di Indonesia. Aksi demonstrasi yang awalnya diharapkan akan menjadi suara tunggal dari seluruh pekerja, kini justru terpecah menjadi dua kubu dengan strategi yang berbeda. Kondisi ini tentu akan menarik untuk diamati, bagaimana dampaknya terhadap penyelesaian tuntutan buruh dan hubungan industrial ke depannya. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat mengantisipasi potensi dampak dari aksi demonstrasi ini, khususnya terkait keamanan dan kelancaran lalu lintas di wilayah Jakarta.

**Informasi Terkait:**

* [Link artikel tentang titik kumpul dan rute pergerakan demo buruh](Tambahkan link artikel jika tersedia)
* [Link artikel tentang rekayasa jadwal KRL akibat demo buruh](Tambahkan link artikel jika tersedia)

**Keywords:** Demo buruh, aksi demonstrasi, buruh, serikat pekerja, KSPI, KSPSI, Said Iqbal, Jumhur Hidayat, Partai Buruh, Jakarta, Gedung DPR/MPR, Istana Kepresidenan, dialog, negosiasi, ketenagakerjaan, hubungan industrial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *