## Demo Besar-besaran di Jakarta dan Sejumlah Kota Besar: Desakan Pencopotan Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya Meningkat
**Jakarta, 30 Agustus 2025** – Suasana tegang menyelimuti ibu kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Ribuan massa aksi masih memadati kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 30 Agustus 2025, dengan tujuan utama menuju Mako Brimob di Kwitang. Demo yang berlangsung sejak tanggal 25 hingga 29 Agustus ini telah menimbulkan kerusakan yang signifikan terhadap fasilitas umum dan memicu keresahan di tengah masyarakat.
Para demonstran terlihat berteriak lantang, menuntut pertanggungjawaban atas tindakan yang mereka anggap telah merugikan negara dan rakyat. Nama-nama Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya bergema di antara sorakan massa yang penuh amarah. “Buronan! Perusak negeri! Sesama saudara satu bangsa saling pukul!” teriak salah seorang demonstran. “Kejar Sahroni, Uya Kuya, dan Eko! Mereka harus bertanggung jawab!” tambah demonstran lainnya.
Aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung di Jakarta, kini meluas ke beberapa kota besar seperti Bandung, Surabaya, dan Makassar. Kerusuhan yang terjadi di beberapa lokasi tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah fasilitas umum. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa beberapa kantor polisi, pos polisi, halte busway, hingga halte MRT menjadi sasaran amuk massa yang membakar sejumlah gedung tersebut. Di luar Jakarta, gedung-gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga dilaporkan menjadi target pembakaran oleh massa yang tak terkendali.
Kerusakan yang ditimbulkan akibat aksi demo ini telah menimbulkan kerugian materiil yang cukup besar dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai langkah-langkah pencegahan yang seharusnya diambil. Hingga saat ini, belum terlihat adanya tindakan tegas dari Partai Amanat Nasional (PAN) terkait tuntutan pencopotan Eko Patrio dan Uya Kuya. Sementara itu, Partai NasDem telah mengambil tindakan dengan mencopot Sahroni dari jabatannya sebagai pimpinan Komisi III DPR. Namun, langkah tersebut dinilai belum cukup oleh para demonstran.
“Pecat Sahroni, Eko, dan Uya Kuya! Penghina rakyat dan perusak negeri!” teriakan tersebut terus bergema di antara lautan manusia yang memenuhi jalanan. Massa aksi menuntut pertanggungjawaban yang lebih tegas dan mendesak partai-partai politik terkait untuk mengambil tindakan yang lebih konkret. Mereka menilai bahwa pencopotan Sahroni saja tidak cukup untuk meredakan amarah dan rasa kecewa rakyat.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar terkait keamanan nasional dan penegakan hukum. Bagaimana pemerintah dan aparat penegak hukum akan menangani situasi ini dan mencegah terjadinya aksi serupa di masa mendatang? Bagaimana pula peran partai politik dalam menanggapi tuntutan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang ada? Pertanyaan-pertanyaan tersebut masih menunggu jawaban yang jelas dan tuntas. Publik menantikan langkah konkrit selanjutnya dari pemerintah dan partai politik terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini dan meredakan ketegangan yang terjadi.
**Kata Kunci:** Demo, demonstrasi, Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Mako Brimob, Senen, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, kerusakan fasilitas umum, DPRD, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional, pencopotan jabatan, kerusuhan.